Renungan Katolik Kamis, 28 Agustus 2025 Bacaan Injil: Matius 24:42-51
📖 Renungan Katolik Kamis, 28 Agustus 2025 Bacaan Injil: Matius 24:42-51
“Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Mat 24:42)
Berjaga-jaga dalam Kehidupan Sehari-hari
Injil hari ini dari Matius 24:42-51 menegaskan pesan penting: berjaga-jaga, karena kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang. Yesus mengingatkan para murid untuk selalu siap, bukan dengan rasa takut, tetapi dengan hidup penuh tanggung jawab, iman, dan kasih.
Yesus menggunakan perumpamaan tentang tuan rumah dan hamba. Tuan rumah tidak tahu kapan pencuri datang, maka ia harus berjaga. Begitu juga hamba: jika setia melaksanakan tugas, ia akan diberkati tuannya. Tetapi jika ia malas, bertindak semena-mena, dan hanya mementingkan diri, ia akan mendapat hukuman.
Pesan ini sangat relevan bagi kita di zaman modern. Kita hidup di dunia yang serba sibuk, penuh kesibukan kerja, media sosial, hiburan digital, dan banyak godaan. Tanpa sadar, kita bisa menjadi hamba yang lalai, kehilangan fokus, bahkan lebih mencintai dunia daripada Tuhan.
Berjaga-jaga Bukan Sekadar Menunggu
Banyak orang salah paham, seolah berjaga-jaga hanya berarti menunggu datangnya kiamat atau kematian. Padahal yang dimaksud Yesus adalah hidup setiap hari dengan kesetiaan.
- Berjaga berarti setia dalam hal kecil: mengasihi keluarga, bekerja dengan jujur, menepati janji, berdoa dengan tekun.
- Berjaga berarti tidak menunda pertobatan: sering kali kita berkata, “nanti saja saya lebih rajin doa, nanti saja saya lebih dekat dengan Tuhan.” Tetapi siapa yang tahu apakah kita masih punya hari esok?
- Berjaga berarti menghidupi Injil dengan nyata: memberi waktu untuk sesama, peduli pada yang kecil dan miskin, serta membawa terang Kristus di dunia yang gelap.
Tantangan Zaman Digital
Dalam dunia digital sekarang, berjaga-jaga semakin menantang. Kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, menunda doa karena sibuk scrolling, atau menomorsatukan hiburan daripada iman. Injil hari ini mengajak kita untuk melek rohani—tidak tidur dalam dosa atau kelalaian.
Bayangkan jika Yesus datang hari ini, apakah Ia akan menemukan kita siap? Atau justru sedang larut dalam hal sia-sia?
Hidup sebagai Hamba Setia
Hamba yang setia akan mendapat bagian dalam sukacita tuannya. Itu gambaran indah tentang surga. Tetapi kuncinya adalah kesetiaan dalam tugas yang dipercayakan. Setiap orang punya panggilan: orang tua membesarkan anak dengan kasih, remaja belajar dengan tekun, pekerja melayani dengan jujur, imam dan biarawan/biarawati setia pada panggilan mereka.
Ketika kita melaksanakan tugas kita dengan hati penuh kasih, itulah tanda kita berjaga-jaga.
Refleksi
Hari ini kita diajak untuk bertanya pada diri sendiri:
- Apakah aku hidup dengan kesadaran bahwa setiap hari adalah kesempatan terakhirku?
- Apakah aku menunda pertobatan atau pelayanan dengan alasan “nanti saja”?
- Apakah aku menjadi hamba setia atau hamba lalai?
Marilah kita berjaga, bukan dengan takut, tetapi dengan hidup penuh kasih, iman, dan pengharapan.
🌿 Doa Penutup
Tuhan Yesus, Engkau mengingatkanku untuk selalu berjaga-jaga. Tolonglah aku agar tidak menunda pertobatan, tidak lalai dalam tugas, dan tetap setia mengasihi-Mu dalam hidup sehari-hari. Semoga ketika Engkau datang menjemputku, Engkau mendapati aku siap dan setia. Amin.
Demikianlah Renungan Katolik Kamis, 28 Agustus 2025 Bacaan Injil: Matius 24:42-51, semoga bermanfaat.