Renungan Katolik Minggu, 24 Agustus 2025 Bacaan Injil: Lukas 13:22-30

Renungan Katolik Minggu, 24 Agustus 2025 Bacaan Injil: Lukas 13:22-30

Renungan Katolik Minggu, 24 Agustus 2025 Bacaan Injil: Lukas 13:22-30

“Pintu yang Sempit Menuju Kerajaan Allah”

1. Perjalanan Menuju Yerusalem

Dalam Injil Lukas 13:22-30, kita melihat Yesus sedang berjalan menuju Yerusalem. Perjalanan ini bukan sekadar fisik, tetapi juga simbol dari perjalanan rohani menuju penggenapan misi-Nya. Seorang bertanya kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Yesus tidak menjawab dengan angka, melainkan memberikan sebuah gambaran yang menuntut pertobatan dan kesungguhan: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit.”

2. Pintu yang Sempit: Simbol Kesetiaan dan Pengorbanan

Pintu yang sempit melambangkan jalan hidup yang memerlukan komitmen penuh kepada Allah. Tidak semua orang yang “kenal” Yesus akan diselamatkan, karena keselamatan tidak hanya tentang pengakuan iman di bibir, tetapi juga kesetiaan dalam hidup.

Yesus memberi peringatan bahwa akan ada orang yang datang terlambat, mengetuk pintu, dan mendengar jawaban: “Aku tidak mengenal kamu.” Ini mengingatkan kita bahwa waktu untuk bertobat adalah sekarang, bukan nanti.

3. Tantangan di Era Digital

Di zaman sekarang, “pintu yang sempit” bisa berarti melawan arus budaya instan, hedonisme, dan relativisme. Dunia digital penuh dengan distraksi — media sosial, hiburan, berita tanpa akhir — yang dapat membuat kita lalai mempersiapkan hati. Kita bisa “mengikuti” Yesus di dunia maya, tapi tidak otomatis hidup sesuai ajaran-Nya di dunia nyata.

Kehidupan iman menuntut kedisiplinan doa, sakramen, dan pelayanan nyata, bukan sekadar simbol atau status.

4. Kerajaan Allah Terbuka untuk Semua, Tapi…

Yesus juga mengingatkan bahwa banyak orang dari Timur dan Barat akan datang dan duduk makan di Kerajaan Allah, sementara sebagian orang yang “merasa” lebih dekat justru tertinggal. Ini pesan yang tajam bagi kita: status, jabatan, atau tradisi tidak menjamin keselamatan. Yang dilihat Allah adalah hati yang rendah, setia, dan penuh kasih.

5. Panggilan untuk Hidup dalam Pertobatan

Pintu yang sempit tidak menutup siapa pun, tetapi mengundang setiap orang untuk masuk melalui jalan pertobatan. Pertobatan sejati berarti mengubah pikiran, hati, dan tindakan kita agar selaras dengan kehendak Allah.

Kita dipanggil untuk meninggalkan egoisme, dendam, dan kemalasan rohani, lalu menghidupi Injil secara nyata — bahkan jika itu sulit dan menuntut pengorbanan.

6. Inspirasi Praktis untuk Hidup “Melalui Pintu yang Sempit”

7. Penutup: Jangan Menunggu Terlambat

Yesus menegaskan, pintu akan tertutup suatu saat. Kesempatan untuk bertobat adalah sekarang. Kita tidak tahu kapan akhir hidup kita atau kedatangan Tuhan. Mari kita mulai berjalan melalui pintu yang sempit hari ini, agar kelak kita diundang untuk duduk bersama-Nya di perjamuan abadi.

Doa Penutup:

Tuhan Yesus, tuntunlah aku untuk setia mengikuti-Mu melalui pintu yang sempit. Jauhkan aku dari godaan dunia yang menjauhkan dari-Mu. Jadikan hatiku rendah, sabar, dan penuh kasih, agar kelak aku boleh masuk dalam perjamuan-Mu di surga. Amin.

Demikianlah Renungan Katolik Minggu, 24 Agustus 2025 Bacaan Injil: Lukas 13:22-30, semoga bermanfaat.

Baca Juga Injil, Renungan dan Santo Santa THEKATOLIK.COM Lainnya di Google News

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url