Renungan Katolik Senin, 1 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 4:16-30

Renungan Katolik Senin, 1 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 4:16-30

📖 Renungan Katolik Senin, 1 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 4:16-30

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku; Ia telah mengutus Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, untuk memberitakan pembebasan kepada orang tawanan, dan penglihatan bagi orang buta, untuk membebaskan orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Luk 4:18-19)

1. Yesus di Nazaret: Sang Sabda yang Menggenapi

Injil hari ini menampilkan Yesus kembali ke kampung halamannya, Nazaret. Ia masuk ke sinagoga pada hari Sabat, mengambil gulungan Kitab Nabi Yesaya, lalu membacakan nubuat: “Roh Tuhan ada pada-Ku…” (Luk 4:18). Setelah membacakan, Yesus menegaskan: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”

Pernyataan ini mengguncang pendengarnya. Di satu sisi, orang Nazaret kagum akan perkataan-Nya; di sisi lain, mereka menolak karena mengenal Yesus hanya sebagai “anak Yusuf si tukang kayu.” Di sini tampak realitas bahwa kabar baik sering kali ditolak justru oleh orang-orang terdekat.

2. Kabar Baik untuk yang Tertindas

Yesus datang membawa misi universal: kabar baik bagi orang miskin, pembebasan bagi yang tertawan, penglihatan bagi yang buta, dan kebebasan bagi yang tertindas. Inilah inti Injil Kerajaan Allah: kasih yang membebaskan.

Dalam konteks zaman sekarang, “orang miskin” bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga mereka yang miskin kasih, miskin pengharapan, miskin perhatian. Kita pun dipanggil menjadi tanda kasih Tuhan bagi mereka—menghadirkan kabar baik lewat perhatian kecil, sapaan tulus, atau kepedulian nyata.

3. Tantangan Penolakan

Kehadiran Yesus tidak selalu diterima. Bahkan di kampung halamannya sendiri, Ia ditolak. Hal ini mengingatkan kita bahwa menghidupi iman sering kali berarti berhadapan dengan tantangan dan penolakan, bahkan dari orang terdekat. Namun, penolakan bukanlah akhir. Justru di sanalah iman diuji: apakah kita tetap setia, atau menyerah pada rasa takut?

4. Membawa Kabar Baik di Era Digital

Di zaman digital ini, kita dipanggil bukan hanya mewartakan kabar baik di lingkungan sekitar, tetapi juga di ruang digital: lewat media sosial, blog, podcast, atau konten kreatif. Seperti Yesus yang berani menyuarakan kebenaran di sinagoga, kita pun dipanggil untuk berani menghadirkan terang di tengah dunia maya yang penuh kebisingan.

Tugas kita adalah menjadi “influencer Injil”—menyampaikan kasih, pengharapan, dan kebenaran lewat cara yang kreatif namun tetap setia pada iman.

5. Pertanyaan Reflektif

  • Apakah aku sungguh percaya bahwa Roh Tuhan ada padaku?
  • Bagaimana aku mewartakan kabar baik kepada orang miskin, tertawan, atau tertindas di sekitarku?
  • Apakah aku tetap setia ketika imanku ditolak atau dipandang remeh oleh orang lain?

6. Doa Penutup

Tuhan Yesus, Engkau datang membawa kabar baik bagi semua orang. Curahkan Roh Kudus-Mu agar aku berani menjadi saksi-Mu, menghadirkan kasih di tengah dunia, meski harus menghadapi penolakan. Amin.

Demikianlah Renungan Katolik Senin, 1 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 4:16-30, semoga bermanfaat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url