Renungan Katolik Kamis, 16 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 11:47-54
📖 Renungan Katolik Kamis, 16 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 11:47-54
“Waspada Terhadap Kemunafikan Rohani”
Dalam Injil hari ini, Yesus menegur para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka membangun makam nabi-nabi, seakan menghormati mereka, padahal para leluhur mereka sendiri yang telah membunuh para nabi itu. Ironisnya, mereka mengulangi kesalahan yang sama: menolak suara Allah yang berbicara melalui utusan-Nya.
Yesus menyingkap kemunafikan rohani: tindakan lahiriah tampak religius, tetapi hati jauh dari kebenaran.
Menghormati Nabi, Tapi Menolak Sabdanya
Orang Farisi membangun makam nabi untuk tampak saleh, tetapi kehidupan mereka justru menolak ajaran nabi. Menghormati secara simbolis tidak berarti apa-apa bila tidak disertai perubahan hati.
Hari ini pun kita bisa jatuh dalam bahaya yang sama: kita menghormati orang kudus, menghias patung atau altar, tetapi tidak meneladani hidup mereka. Kita membaca Injil, tetapi tidak berusaha menghidupinya.
Kemunafikan yang Menutup Jalan
Yesus menyebut para ahli Taurat “mengambil kunci pengetahuan, tetapi tidak masuk, dan menghalangi orang lain yang hendak masuk” (Luk. 11:52).
Kemunafikan rohani bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga menghalangi orang lain bertemu dengan Allah. Kesaksian hidup yang bertolak belakang dengan perkataan membuat orang lain kehilangan iman.
Relevansi untuk Kita
Injil hari ini mengajak kita bercermin:
- Apakah kita hanya tampak religius di luar, tetapi hati jauh dari Tuhan?
- Apakah iman kita hanya berhenti pada simbol, tanpa nyata dalam perbuatan kasih?
- Apakah perkataan kita mengajak orang dekat dengan Allah, tetapi tindakan kita justru membuat mereka menjauh?
Hidup yang Konsisten
Allah menghendaki integritas: kesatuan antara kata dan tindakan, iman dan hidup. Santo Yakobus berkata, “Iman tanpa perbuatan adalah mati” (Yak 2:26).
Mengikuti Kristus berarti membiarkan Injil mengubah seluruh hidup, bukan hanya ritual di Gereja.
Menghindari Bahaya Kesombongan Rohani
Kesombongan membuat kita merasa lebih tahu, lebih benar, lebih suci daripada orang lain. Akibatnya, kita menutup telinga dari suara Allah.
Yesus mengingatkan: tanda orang beriman sejati bukan pada status atau pengetahuan, melainkan pada kerendahan hati untuk membuka diri pada sabda Tuhan.
Panggilan Kita
Renungan hari ini adalah ajakan untuk:
- Menghidupi iman secara otentik, tidak sekadar simbolik.
- Menjadi saksi yang mempermudah orang lain menemukan Kristus, bukan menghalangi.
- Membiarkan sabda Tuhan menembus hati dan membentuk perilaku sehari-hari.
Penutup
Yesus menolak kemunafikan dan menghendaki hati yang tulus. Mari kita berdoa agar tidak hanya tampak religius, tetapi sungguh hidup dalam kebenaran Injil.
🙏 Doa:
“Tuhan, jauhkan aku dari kesombongan dan kemunafikan. Berilah aku hati yang tulus, agar imanku bukan sekadar tampak di luar, tetapi nyata dalam kasih dan perbuatan sehari-hari. Amin.”
Demikianlah Renungan Katolik Kamis, 16 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 11:47-54, semoga bermanfaat.