Renungan Katolik Minggu 14 September 2025 Bacaan Injil: Yohanes 3:13-17
📖 Renungan Katolik Minggu 14 September 2025 Bacaan Injil: Yohanes 3:13-17
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
Hari Minggu ini Gereja merayakan Pesta Salib Suci (Exaltation of the Holy Cross). Injil Yohanes 3:13-17 mengingatkan kita akan pusat iman Kristiani: kasih Allah yang begitu besar, dinyatakan dalam pengorbanan Yesus di kayu salib.
Salib bukan sekadar lambang penderitaan, melainkan tanda cinta kasih Allah yang tak terbatas. Yesus, Putra Allah, rela ditinggikan di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Seperti Musa meninggikan ular di padang gurun (Bilangan 21:9) agar umat Israel yang digigit ular bisa disembuhkan, demikian pula Yesus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup kekal.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menghindari salib: penderitaan, pengorbanan, atau kesulitan. Namun, salib adalah jalan keselamatan. Tanpa salib, tidak ada kebangkitan. Tanpa pengorbanan, tidak ada kasih yang sejati.
1. Kasih Allah yang Melampaui Logika
Kalimat Yohanes 3:16 adalah inti Injil: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini...". Allah tidak tinggal diam melihat manusia jatuh dalam dosa. Ia tidak hanya mengutus nabi atau utusan, melainkan memberikan yang paling berharga: Anak-Nya sendiri.
Kasih ini bukanlah kasih yang bersyarat. Allah mencintai dunia sebelum dunia mencintai-Nya.
2. Salib: Jalan Hidup Baru
Salib Kristus adalah puncak kasih. Di kayu salib, Yesus memikul seluruh dosa manusia. Banyak orang mungkin melihat salib sebagai kegagalan atau kehinaan. Namun bagi kita yang percaya, salib adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan (1 Korintus 1:18).
Maka, menerima salib berarti menerima hidup baru.
3. Hidup Kekal Dimulai dari Sekarang
Hidup kekal bukan hanya janji di masa depan, tetapi mulai ketika kita percaya kepada Yesus dan hidup dalam kasih. Percaya berarti mengandalkan Allah sepenuhnya, meski harus melewati penderitaan.
Dengan salib, kita belajar arti pengampunan, kerendahan hati, dan kesetiaan dalam iman.
4. Menghidupi Salib dalam Kehidupan Sehari-hari
Salib ada dalam kehidupan kita:
- Salib seorang ayah/ibu yang bekerja keras bagi keluarganya.
- Salib seorang anak yang belajar taat dan jujur.
- Salib seorang pelajar atau pekerja yang berjuang menghadapi kesulitan.
Namun bersama Kristus, salib tidak lagi berat, sebab Ia bersabda: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Kukupun enak dan beban-Kupun ringan." (Matius 11:29-30).
✝️ Penutup
Hari ini kita diingatkan untuk tidak takut pada salib, karena di dalamnya ada kasih yang menyelamatkan. Mari kita memandang salib bukan sebagai beban semata, melainkan jalan menuju kebahagiaan sejati bersama Allah.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk mencintai salib-Mu. Semoga kami tidak lari dari pengorbanan, tetapi setia memikul salib dalam hidup sehari-hari. Kami percaya, melalui salib-Mu, kami menerima hidup yang kekal. Amin.
Demikianlah Renungan Katolik Minggu 14 September 2025 Bacaan Injil: Yohanes 3:13-17, semoga bermanfaat.