Renungan Katolik Selasa, 16 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 7:11-17

Renungan Katolik Selasa, 16 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 7:11-17

📖 Renungan Katolik Selasa, 16 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 7:11-17

1. "Jangan menangis." (Lukas 7:13)

Injil hari ini membawa kita pada kisah yang sangat menyentuh: Yesus membangkitkan anak muda di Nain, satu-satunya anak dari seorang janda. Peristiwa ini bukan sekadar mukjizat spektakuler, tetapi juga ungkapan kasih Allah yang penuh belas kasih kepada manusia.

Kisah ini menunjukkan siapa Yesus sebenarnya: Dialah Tuhan yang berkuasa atas hidup dan mati, sekaligus Allah yang penuh belas kasih terhadap penderitaan manusia. Dalam renungan Katolik harian ini, kita diajak untuk merenungkan makna belas kasih Allah dalam hidup kita sehari-hari.

2. Belas Kasih yang Menggerakkan Hati

Ketika Yesus melihat janda itu, hati-Nya tergerak oleh belas kasih. Ia mendekat, menenangkan sang ibu dengan berkata: “Jangan menangis.” Kata-kata ini sederhana, tetapi penuh kekuatan. Yesus tidak hanya mengucapkannya, melainkan membuktikannya dengan tindakan nyata: Ia menyentuh usungan jenazah, lalu menghidupkan kembali anak muda itu.

Belas kasih Yesus bukanlah rasa iba yang pasif, tetapi kasih yang aktif, yang bertindak untuk membawa kehidupan baru.

3. Yesus Sumber Kehidupan Baru

Kebangkitan anak muda di Nain adalah gambaran nyata bahwa Yesus adalah sumber kehidupan. Dialah yang berkuasa mengubah duka menjadi sukacita, air mata menjadi harapan, kematian menjadi kehidupan.

Kita semua sering mengalami “kematian rohani” dalam hidup sehari-hari: saat iman kita melemah, saat kita terjebak dalam dosa, saat hati kita kehilangan harapan. Tetapi Injil hari ini mengingatkan: tidak ada keadaan yang terlalu sulit bagi Yesus untuk diubah.

4. Pesan Bagi Kita Hari Ini

  • Allah hadir dalam penderitaan kita. Yesus tidak tinggal jauh dari air mata manusia, Ia dekat, bahkan menangis bersama kita.
  • Kita dipanggil untuk berbelas kasih. Belas kasih yang sejati bukan hanya merasa kasihan, tetapi juga berani bertindak untuk membantu sesama.
  • Harapan selalu ada. Sebesar apa pun dukacita, kasih Allah lebih besar.

5. Menghidupi Injil dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai umat Katolik zaman sekarang, kita bisa belajar:

  • Menguatkan mereka yang sedang berduka, bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan kehadiran nyata.
  • Tidak takut mendekati orang yang menderita, sebagaimana Yesus mendekati janda di Nain.
  • Membawa terang Kristus di dunia digital: membagikan pesan pengharapan, doa, dan kabar sukacita melalui media sosial kita.

6. Penutup

Renungan Katolik hari ini dari Lukas 7:11-17 meneguhkan bahwa Allah tidak tinggal diam saat kita menderita. Ia mendekat, menghibur, dan memberi hidup baru. Mari kita membuka hati agar belas kasih Kristus juga mengalir melalui kita bagi dunia.

Demikianlah Renungan Katolik Selasa, 16 September 2025 Bacaan Injil: Lukas 7:11-17, semoga bermanfaat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url