Renungan Katolik Kamis, 23 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 12:49-53

Renungan Katolik Kamis, 23 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 12:49-53

📖 Renungan Katolik Kamis, 23 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 12:49-53

“Api yang Membakar Hati”

Dalam Injil hari ini, Yesus berkata:

"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi, dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!" (Luk. 12:49).

Perkataan Yesus terdengar keras, bahkan mengejutkan. Ia bukan hanya membawa damai, melainkan juga perpecahan. Namun di balik kata-kata ini, Yesus mengungkapkan misi-Nya: menyalakan api Roh Kudus di hati manusia, supaya hidup kita benar-benar berubah.

Api yang Menyucikan

Api dalam Kitab Suci sering menjadi simbol Roh Kudus, penyucian, dan semangat kasih. Yesus rindu supaya dunia terbakar oleh api kasih dan kebenaran Allah.

Namun, api itu juga menguji. Ia membakar hal-hal yang kotor, meluruhkan dosa, dan memurnikan hati.

Seperti emas dimurnikan dengan api, demikianlah iman kita dimurnikan lewat tantangan dan pengorbanan.

Baptisan Penderitaan

Yesus berkata, “Aku harus menerima suatu baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku sebelum hal itu berlangsung!”

Baptisan di sini menunjuk pada penderitaan dan salib yang harus Ia tanggung. Salib adalah jalan agar api keselamatan benar-benar menyala.

Kita pun diajak ikut serta dalam penderitaan Kristus, dengan memikul salib kehidupan sehari-hari.

Perpecahan karena Iman

Yesus menegaskan bahwa iman sejati kadang menimbulkan perpecahan, bahkan dalam keluarga.

Mengapa?

Karena Injil menuntut pilihan yang radikal. Kasih Kristus tidak bisa dinegosiasikan dengan kepentingan duniawi. Mereka yang setia pada Injil bisa jadi ditolak, bahkan oleh orang terdekat.

Namun perpecahan ini bukanlah tujuan utama. Ia hanyalah konsekuensi dari pilihan untuk tetap setia kepada Yesus.

Relevansi untuk Zaman Sekarang

Di tengah dunia modern, kita sering menghadapi “perpecahan” dalam bentuk berbeda:

  • Tekanan untuk mengikuti arus dunia, padahal bertentangan dengan iman.
  • Godaan untuk kompromi dengan nilai yang tidak sesuai Injil.
  • Kritik atau penolakan ketika kita memilih jalan Kristus.

Menjadi murid Kristus berarti berani berbeda, meski harus menanggung konsekuensinya.

Api yang Membakar Hati Kita

Bagaimana api Kristus menyala dalam hidup kita?

  1. Doa yang mendalam – membiarkan Roh Kudus membakar hati kita.
  2. Firman yang dihidupi – bukan hanya didengar, tetapi dipraktikkan.
  3. Kasih yang nyata – mengasihi tanpa pamrih, walau tidak mudah.
  4. Kesaksian berani – tidak malu mengakui iman di hadapan orang lain.

Penutup

Yesus datang bukan untuk membuat kita nyaman, melainkan untuk membakar hati kita dengan api kasih-Nya. Mari kita membuka diri bagi Roh Kudus, siap dimurnikan, dan berani setia meski harus berbeda dengan dunia.

🙏 Doa:

Tuhan Yesus, nyalakanlah api Roh Kudus di hatiku. Jadikan aku saksi-Mu yang setia, meski harus menanggung tantangan. Amin.”

Demikianlah Renungan Katolik Kamis, 23 Oktober 2025 Bacaan Injil: Lukas 12:49-53, semoga bermanfaat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url