Renungan Katolik Selasa, 2 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 10:21-24
🌿 Renungan Katolik Selasa, 2 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 10:21-24
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil."
📖 Renungan Katolik “Bersyukur Karena Diizinkan Mengenal Yesus”
Dalam Injil hari ini, Yesus bersyukur kepada Bapa karena rahasia Kerajaan Allah tidak diungkapkan kepada orang bijak dan pandai, melainkan kepada orang kecil. Ini bukan berarti Yesus menolak kebijaksanaan, melainkan Ia menyingkapkan bahwa kebenaran sejati bukan berasal dari pengetahuan duniawi, tetapi dari hati yang rendah dan terbuka kepada kasih Allah.
Yesus sendiri bersukacita dalam Roh Kudus. Ia memuji Bapa karena kasih dan kebijaksanaan-Nya yang tak terselami. Orang yang sederhana—yang tidak merasa tahu segalanya—lebih mampu menerima kasih dan misteri Allah dibanding mereka yang mengandalkan kebijaksanaan diri sendiri.
✨ Iman yang Tidak Rumit
Di dunia yang serba cepat dan penuh informasi, kita sering berpikir bahwa semakin banyak tahu, semakin dekat kita dengan kebenaran. Namun, Yesus justru menunjukkan bahwa kedekatan dengan Allah bukan soal tahu banyak, melainkan percaya banyak.
Anak kecil tidak selalu paham cara kerja dunia, tetapi ia mempercayai tangan ayahnya. Begitu pula iman sejati: percaya, bahkan ketika belum mengerti sepenuhnya.
🙏 Bersyukur atas Anugerah Mengenal Kristus
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
“Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.”
Kita pun diajak untuk bersyukur, karena kita diberi rahmat untuk mengenal Yesus Kristus. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengalami kehadiran Allah yang hidup dalam hidup mereka.
Kita yang mengenal-Nya melalui Sabda, sakramen, dan doa—adalah orang-orang yang diberi anugerah istimewa.
💡 Kerendahan Hati Membuka Hati
Seringkali yang menghalangi kita untuk benar-benar mengenal Allah adalah kesombongan rohani: merasa sudah cukup tahu, cukup benar, cukup suci. Padahal, Allah bekerja melalui kerendahan hati. Ia berdiam dalam hati yang lemah lembut, bukan dalam pikiran yang ingin mendebat.
Kerendahan hati bukan berarti minder, tetapi sadar bahwa tanpa Allah kita tidak dapat apa-apa. Inilah yang membuat orang kecil lebih mudah menerima kasih Allah—karena mereka tidak menutup diri dengan ego atau kesombongan intelektual.
🌿 Buah dari Iman yang Sederhana
Iman yang sederhana melahirkan sukacita yang tulus. Orang yang hatinya sederhana tidak banyak menuntut, melainkan bersyukur atas setiap hal kecil.
Ketika kita belajar bersyukur, kita akan melihat bahwa Allah selalu hadir, bahkan dalam hal-hal paling sepele: senyum anak kecil, udara pagi, atau damai dalam doa.
📖 Refleksi Pribadi:
- Apakah aku memiliki hati yang sederhana seperti anak kecil di hadapan Allah?
 - Apakah aku bersyukur atas kesempatan mengenal Yesus dan hidup dalam kasih-Nya?
 - Adakah hal dalam hidupku yang membuatku sulit percaya tanpa harus mengerti dulu?
 
🙌 Doa Penutup
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk bersyukur atas rahmat mengenal-Mu. Jadikan hatiku sederhana seperti anak kecil, yang percaya penuh kepada kasih Bapa. Semoga dalam setiap langkah, aku semakin mengenal Engkau dan hidup dalam sukacita Injil. Amin.
Demikianlah Renungan Katolik Selasa, 2 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 10:21-24, semoga bermanfaat.

