Renungan Katolik Minggu, 9 November 2025 Bacaan Injil: Yohanes 2:13-22

Renungan Katolik Minggu, 9 November 2025 Bacaan Injil: Yohanes 2:13-22

✝️ Renungan Katolik Minggu, 9 November 2025 Bacaan Injil: Yohanes 2:13-22

Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”

1. Bait Allah yang Dirobohkan dan Didirikan Kembali

Kisah Yesus yang mengusir para pedagang dari Bait Allah bukan sekadar adegan kemarahan,

melainkan tanda cinta Ilahi yang murni terhadap kesucian tempat kudus.

Yesus melihat Bait Allah — rumah doa bagi segala bangsa

telah berubah menjadi pasar kepentingan pribadi.

“Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan!” (Yoh 2:16)

Namun, di balik tindakan keras itu, tersimpan nubuat besar:

Yesus sendiri adalah Bait Allah yang baru,

yang akan dirobohkan melalui salib dan dibangkitkan dalam tiga hari.

2. Bait Allah: Dari Bangunan Menjadi Hati

Bagi bangsa Israel, Bait Allah adalah pusat ibadah dan simbol kehadiran Tuhan.

Namun Yesus mengubah paradigma itu:

kehadiran Allah kini bukan di gedung, melainkan dalam diri manusia.

“Ia berbicara tentang Bait Allah tubuh-Nya.” (Yoh 2:21)

Artinya: kini hati kita adalah Bait Allah yang hidup.

Setiap kali kita menyambut Ekaristi,

Tuhan berdiam di dalam kita — tubuh dan darah Kristus menyatu dengan jiwa kita.

Pertanyaannya:

Apakah hati kita masih menjadi rumah doa, atau sudah menjadi pasar duniawi?

3. Bait Allah yang Penuh Suara Dunia

Zaman modern membuat hati manusia dipenuhi kebisingan:

ambisi, kecemasan, pencitraan digital, dan kepentingan diri.

Kita sering membiarkan hal-hal itu “berdagang” di dalam hati —

menukar kedamaian rohani dengan kesibukan duniawi.

Yesus ingin membersihkan hati kita dari semua yang mencemari cinta.

Seperti Ia membalik meja para pedagang,

Ia juga ingin membalikkan hal-hal yang membuat kita jauh dari Tuhan:

keegoisan, kemunafikan, dan kepura-puraan iman.

4. Bait Allah Harus Dibersihkan Setiap Hari

Pertobatan bukanlah peristiwa sekali jadi,

melainkan proses harian.

Setiap hari Tuhan ingin masuk dan membersihkan hati kita.

Mungkin hari ini Bait Allah hatimu dipenuhi rasa iri.

Besok mungkin kesombongan,

lusa mungkin kekhawatiran.

Dan setiap kali itu terjadi, Tuhan datang dan berkata:

“Singkirkan semua ini dari sini.”

Ia tidak marah karena benci,

tetapi karena cinta —

karena Ia ingin agar hati kita kembali murni sebagai tempat tinggal-Nya.

5. Tiga Hari yang Mengubah Segalanya

Ketika Yesus berkata:

“Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali,”

para orang Yahudi tidak mengerti.

Namun kita tahu: Ia berbicara tentang tubuh-Nya yang akan bangkit.

Salib yang tampak sebagai kehancuran, justru menjadi fondasi kebangkitan.

Bait Allah yang sejati tidak bisa dihancurkan oleh manusia,

karena kehadiran Allah tidak lagi bergantung pada batu,

melainkan pada kasih yang hidup di dalam Kristus.

6. Bait Allah dan Kita

Kita sering berpikir bahwa iman berarti pergi ke gereja,

tapi Yesus mengingatkan bahwa iman sejati berarti menjadi gereja itu sendiri.

Setiap kata yang kita ucapkan,

setiap tindakan yang kita lakukan,

menjadi batu hidup yang membangun Kerajaan Allah di dunia.

Apakah rumah hatiku memuliakan Allah,

atau justru dipenuhi transaksi duniawi?

7. Membersihkan dengan Kasih, Bukan Amarah

Tindakan Yesus keras tapi penuh cinta.

Ia tidak menghancurkan orang,

melainkan menghancurkan dosa yang menghancurkan manusia.

Demikian pula kita dipanggil untuk menegakkan kebenaran,

namun dengan kasih dan belas kasih, bukan kebencian.

8. Refleksi: Apa yang Perlu Dikeluarkan dari Hatiku?

Mari renungkan:

  • Apa yang selama ini mengotori Bait Allah dalam diriku?
  • Apakah kesibukan, kesombongan, atau kebiasaan berdosa yang perlu “dikeluarkan”?
  • Maukah aku membiarkan Yesus membalikkan “meja” dalam hatiku hari ini?

9. Doa Renungan

Tuhan Yesus, Engkau datang untuk membersihkan Bait Allah dari segala yang kotor.

Bersihkan juga hatiku, rumah tempat Engkau tinggal.

Hancurkan semua kelekatan yang menjauhkan aku dari kasih-Mu,

dan jadikan aku bait suci-Mu yang hidup.

Amin.

10. Kesimpulan

Yesus tidak datang untuk menghancurkan,

tetapi untuk membangun kembali — dari dalam.

Ia merombak yang lama,

agar sesuatu yang baru dan murni dapat lahir.

Bait Allah sejati kini ada di dalam dirimu.

Biarlah Kristus membangunnya setiap hari dengan kasih dan kebenaran.

Demikianlah Renungan Katolik Minggu, 9 November 2025 Bacaan Injil: Yohanes 2:13-22, semoga bermanfaat.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url