Renungan Katolik Selasa 23 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 1:57-66
✨ Renungan Katolik Selasa 23 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 1:57-66
Ketika Allah Menggenapi Janji-Nya
🌿 1. Allah Menggenapi Janji dalam Waktu-Nya Sendiri
Bacaan hari ini menceritakan kelahiran Yohanes Pembaptis, sebuah peristiwa yang bukan hanya kelahiran seorang anak, tetapi penggenapan janji Allah. Elisabeth yang sudah lanjut usia melahirkan, sesuatu yang mustahil secara manusiawi. Namun bagi Allah, tidak ada yang mustahil.
Renungan Katolik ini mengajak kita melihat kembali bahwa Tuhan selalu setia pada janji-Nya, meski manusia sering tidak sabar. Allah bekerja dalam keheningan, dalam waktu yang tepat, dan dengan cara yang selalu melampaui logika kita.
Berapa banyak dari kita yang sedang menantikan sesuatu?
- pemulihan keluarga
- pekerjaan yang lebih baik
- jawaban doa yang belum terlihat
- penyembuhan dari luka batin
- harapan yang lama terasa mati
Kisah ini adalah undangan untuk percaya bahwa Allah tidak pernah absen, dan ketika waktu-Nya tiba, semuanya menjadi indah.
🌿 2. “Tetangganya bersukacita karena rahmat Tuhan atas Elisabeth”
Kelahiran Yohanes tidak hanya menjadi kebahagiaan bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh lingkungan sekitar. Mereka melihat bahwa Tuhan campur tangan sehingga mereka bersukacita bersama Elisabeth.
Ini menyampaikan sebuah pesan penting:
Karya Tuhan dalam hidup seseorang dapat menjadi tanda keselamatan bagi banyak orang.
Ketika Tuhan memberkati hidup kita, itu bukan hanya untuk kita sendiri.
Kesembuhan, berkat, pemulihan, dan rahmat yang kita terima adalah kesaksian yang dapat menguatkan orang lain.
Renungan harian Katolik hari ini meminta kita bertanya:
- Apakah hidupku memantulkan rahmat Tuhan?
- Apakah aku membawa sukacita bagi orang lain lewat syukurku?
Adven bukan hanya masa menunggu, tetapi masa menjadi saksi akan kebaikan Tuhan.
🌿 3. Penamaan Yohanes: Ketaatan yang Membuka Masa Depan Baru
Saat bayi itu harus diberi nama, semua orang mengira ia harus menyandang nama ayahnya, Zakharia. Tetapi Elisabeth menegaskan: “Ia harus dinamai Yohanes.”
Ini bukan nama sembarangan.
Nama itu diberikan oleh malaikat sebagai bagian dari rencana Allah.
Ketaatan Elisabeth dan Zakharia pada kehendak Allah—meski bertentangan dengan tradisi keluarga—membuka pintu bagi sesuatu yang jauh lebih besar:
Yohanes menjadi pembuka jalan bagi Mesias.
Pelajaran rohaninya jelas:
Kadang ketaatan berarti melawan arus—keluar dari kebiasaan, meninggalkan kenyamanan, atau mematahkan pola lama.
Tetapi di situlah rahmat terbesar justru bekerja.
🌿 4. “Mulut Zakharia terbuka dan ia memuji Tuhan”
Selama sembilan bulan, Zakharia menjadi bisu karena kurang percaya pada kabar malaikat. Tetapi ketika ia akhirnya menaati kehendak Tuhan dengan menuliskan nama “Yohanes,” mulutnya terbuka dan ia memuji Allah.
Apa maknanya?
Ketidaktaatan membungkam pujian.
Ketaatan membuka kemerdekaan rohani.
Banyak orang sulit bersyukur bukan karena mereka tidak diberkati, tetapi karena hati mereka tertutup oleh keraguan, kecemasan, atau keinginan mengatur hidup sendiri.
Saat kita kembali percaya dan taat pada Tuhan, hidup rohani kita terbuka kembali—kita bisa memuji Tuhan dengan bebas... dan damai mengalir.
🌿 5. “Semua orang berkata: ‘Apakah gerangan anak ini nanti?’”
Kelahiran Yohanes membuat semua orang bertanya-tanya:
Apa yang akan terjadi dengan anak ini?
Pertanyaan itu bukan sekadar rasa ingin tahu, tetapi pengakuan bahwa:
Kemurahan Tuhan memberikan masa depan yang penuh harapan.
Setiap orang yang dipanggil oleh Tuhan memiliki peran unik dalam rencana keselamatan.
Yohanes menjalankan perannya: menyiapkan jalan bagi Yesus.
Tugasnya tidak mudah, hidupnya tidak nyaman, tetapi ia melakukannya dengan setia.
Renungan hari ini mengajak kita untuk menyadari:
Kita juga punya panggilan.
Barangkali bukan untuk menjadi nabi besar, tetapi:
- menjadi terang di keluarga
- menjadi pembawa damai di tempat kerja
- menjadi penyembuh luka bagi sahabat
- menjadi suara kasih di tengah kekerasan zaman
Setiap panggilan adalah berharga di mata Tuhan.
🌿 6. Masa Adven: Menanti Allah yang Menepati Janji
Menjelang Natal, Gereja mengingatkan bahwa kelahiran Yohanes adalah tanda bahwa Mesias semakin dekat.
Adven adalah masa:
- menata hati
- memperbarui iman
- membuka ruang bagi Tuhan
- memercayai janji-Nya
Allah yang menggenapi janji-Nya kepada Elisabeth dan Zakharia adalah Allah yang sama yang bekerja dalam hidup kita hari ini.
Percayalah:
Apa pun yang Tuhan rencanakan sedang bergerak menuju penggenapan.
🌿 7. Penutup: Allah Sedang Bekerja, Meski Kita Tidak Melihatnya
Kisah hari ini meneguhkan bahwa:
- Tuhan setia
- Waktu Tuhan sempurna
- Ketaatan membuka berkat
- Setiap hidup punya panggilan ilahi
- Adven adalah masa penuh harapan
Mari kita percaya bahwa ketika kita menunggu dengan setia, Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan.
Amin.
Demikianlah Renungan Katolik Selasa 23 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 1:57-66, semoga bermanfaat, Tuhan Memberkati. Amin.

