Renungan Katolik Senin, 29 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 2:22-35

Renungan Katolik Senin, 29 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 2:22-35

✨ Renungan Katolik Senin, 29 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 2:22-35

“Simeon, Harapan Panjang yang Terpenuhi”

1. Saat Penantian Menjadi Kenyataan

Ada momen dalam hidup ketika kita menunggu begitu lama hingga kita hampir merasa tidak ada lagi yang akan datang—janji yang tak kunjung tiba, doa yang seakan tidak dijawab, perubahan yang tidak terlihat. Renungan Katolik hari ini dari Lukas 2:22–35 mengajak kita merenungkan apa artinya menunggu bukan dalam kecemasan, tetapi dalam iman dan harapan kristiani.

Injil menampilkan sosok yang mungkin tidak terkenal dalam banyak perikop lain tetapi begitu luar biasa: Simeon, seorang pria benar dan saleh yang hidup dalam penantian panjang akan Mesias. Dalam dirinya, kita menemukan gambaran seseorang yang hidup dalam kesabaran rohani, menjaga hati tetap menyala oleh janji Tuhan meski dunia di sekelilingnya tampak hening.

2. Perjumpaan yang Mengubah Segalanya

Ketika Maria dan Yusuf membawa bayi Yesus ke Bait Allah—melakukan apa yang biasa dilakukan pasangan Yahudi pada waktu itu—mereka tidak menduga bahwa peristiwa sederhana ini menjadi momen besar dalam sejarah keselamatan.

Simeon, yang dipenuhi Roh Kudus, datang ke Bait Allah dan melihat Anak itu.

Dan seketika, seluruh penantiannya berubah menjadi sukacita:

“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu pergi dalam damai sejahtera…”

Ini adalah kata-kata seseorang yang akhirnya menyaksikan janji Tuhan tergenapi.

Simeon tidak melihat mukjizat besar, tidak menyaksikan Yesus melakukan tanda ajaib. Ia hanya melihat seorang bayi. Tetapi ia melihat dengan mata iman. Itulah inti dari renungan injil Katolik hari ini: kemampuan melihat karya Allah bahkan ketika tampaknya kecil, sederhana, atau belum lengkap.

3. Terang bagi Segala Bangsa

Simeon menyebut Yesus sebagai:

“Terang bagi penyataan kepada bangsa-bangsa…”

Ini bukan sekadar pujian, tetapi nubuat. Terang itu tidak hanya untuk Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia.

Renungan harian Katolik ini mengajarkan bahwa Yesus datang untuk semua—yang dekat maupun jauh, yang percaya maupun yang mencari, yang penuh luka maupun yang haus akan hidup baru.

Kita hidup di dunia yang semakin gelap oleh konflik, kecemasan, dan kehilangan arah. Tetapi melalui bacaan Injil hari ini, kita diingatkan bahwa hidup dalam terang Kristus selalu mungkin, karena terang itu tidak pernah padam.

4. Simeon dan Pedang bagi Maria

Di balik sukacita itu, Simeon juga menyampaikan kata-kata yang berat:

“Dan suatu pedang akan menusuk jiwamu.”

Kata-kata ini ditujukan kepada Maria—ibu yang kelak akan menyaksikan penderitaan Putranya. Ini adalah pengingat bahwa berjalan bersama Tuhan bukan selalu tentang sukacita; ada pengorbanan, ada luka, ada air mata.

Bagi banyak orang yang membaca bacaan Injil hari ini, mungkin hidup sedang berat—keluarga yang sakit, pekerjaan yang tidak stabil, hubungan yang renggang, masa depan yang menggelisahkan. Tetapi Maria mengajarkan kita bahwa kesetiaan kepada Tuhan lebih besar daripada rasa takut akan penderitaan.

Allah tidak menjanjikan jalan tanpa salib, tetapi Ia menjanjikan penyertaan di tengah salib itu.

5. Penantian dalam Hidup Kita: Apa yang Kita Pelajari dari Simeon?

Dari Simeon, kita belajar tiga hal penting:

a. Menunggu dengan Harapan

Simeon tidak menunggu dengan putus asa atau marah karena Tuhan lambat. Ia menunggu dengan keyakinan bahwa Allah setia.

Dalam hidup kita, penantian bisa menjadi tempat di mana iman diuji—dan dimurnikan.

b. Sensitif pada Kehadiran Roh Kudus

Tiga kali disebutkan bahwa Simeon dipenuhi atau digerakkan oleh Roh Kudus.

Artinya: ia tidak berjalan sendiri. Ia membuka hatinya.

Terkadang kita ingin Tuhan bergerak, tetapi hati kita tertutup. Simeon mengajak kita untuk membuka diri pada bimbingan Roh.

c. Melihat dengan Mata Iman

Di tangan Simeon, Yesus adalah seorang bayi biasa. Tetapi baginya, inilah Sang Mesias.

Iman sejati melihat jauh lebih dalam dari apa yang tampak.

6. Apa Janji Tuhan yang Sedang Kita Tunggu?

Dalam renungan Katolik hari ini, mungkin setiap dari kita sedang menantikan sesuatu:

  • pemulihan dalam keluarga
  • jawaban doa yang sudah lama dipanjatkan
  • pekerjaan yang lebih baik
  • kesembuhan fisik atau batin
  • kejelasan masa depan
  • perubahan hati seseorang yang kita kasihi
  • kedamaian dalam diri sendiri

Simeon mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah lupa.

Penundaan bukan berarti penolakan.

Kadang Tuhan bekerja dalam keheningan.

Dan ketika waktunya tiba, kita akan melihat bahwa yang Tuhan berikan selalu lebih indah daripada yang kita bayangkan.

7. Hidup dalam Terang Kristus di Tahun yang Akan Datang

Lukas 2:22–35 bukan hanya kisah masa lalu, tetapi undangan untuk hidup baru hari ini:

  • Hidup dalam terang, bukan ketakutan
  • Hidup dalam iman, bukan kecemasan
  • Hidup dalam kesabaran, bukan keluhan
  • Hidup dalam pengharapan, bukan keputusasaan

Terang Kristus menyinari hati yang lelah.

Terang Kristus menuntun langkah orang yang bingung.

Terang Kristus menguatkan mereka yang hampir menyerah.

Jika hari ini engkau merasa berada dalam kegelapan, renungan Injil Katolik ini mengingatkan:

Terang itu sudah datang. Dan Ia tetap menyertaimu.

8. Penutup: Doa Simeon adalah Doa Kita

Semoga doa Simeon menjadi doa kita hari ini:

“Tuhan, bukakan mataku untuk melihat karya-Mu, bahkan dalam hal-hal kecil. Terangi langkahku, kuatkan hatiku, dan penuhi aku dengan harapan-Mu.”

Amin.

Demikianlah Renungan Katolik Senin, 29 Desember 2025 Bacaan Injil: Lukas 2:22-35, semoga bermanfaat, Tuhan Memberkati. Amin.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url