Hari Raya Kenaikan Tuhan


Hari Raya Kenaikan Tuhan

Hari Raya Kenaikan Tuhan


Empat puluh hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus, Gereja merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Sepuluh hari setelah kenaikan Tuhan, dirayakan hari raya Pentakosta, turunnya Roh Kudus atas para rasul. 

Selama sembilan hari berikutnya hingga menjelang hari Raya Pentakosta, Gereja mengadakan novena menantikan kedatangan Roh Kudus (meneladan para rasul bersama Bunda bersatu hati dalam doa menantikan kedatangan Roh Kudus) Status liturgi Hari Kenaikan adalah hari raya yang disamakan dengan hari Minggu. 

Maka konsekuensinya, seperti terdapat dalam lima perintah Gereja, umat memiliki kewajiban untuk turut serta dalam perayaan Ekaristi. Dalam hal inisebenarnya umat Katolik Indonesia diuntungkan dan dimungkinkan untuk mewajibkan diri untuk mengikuti Ekaristi, karena di Indonesia hari Kenaikan Tuhan dicatat sebagai hari libur.

Hanya sebentar, namun Meninggalkan Jejak yang Dasyat

Ketika Halilintar/petir turun di bumi dan menyambar sesuatu, hanya membutuhkan hitungan detik. Namun meninggaalkan jejak-jejak yang dasyat. Apabila ia menyambar pohon, maka pohon itu dalam waktu singkat akan mengering dan mati. 

Kehadiran dan karya Yesus membutuhkan waktu kuang lebih hanya tiga puluh tiga tahun. Rentang waktu yang singkat dibanding perjalanan bumi yang sudah ribuan bahkan jutaan tahun. Kehadiran Yesus; - kelahiran, karya, kematian, kebangkitan, dan kenaikkan-Nya ke surga - ibarat kilat atau halilintar yang menyambar/mendatangi bumi. Namun efek atau dampak yang ditimbulkan sangat besar bagi kehidupan manusia.

Inkarnasi dan pengorbanan Kristus di samping menghanguskan dan menghancurkan kuasa dosa, juga menciptakan suatu jalan atau "tangga Yakub" yang menghubungkan dunia dan surga. Sehingga melalui kenaikan Kristus ke surga, Allah telah membuat suatu jalan yang menghubungkan antara manusia dan Dia. 

Bahkan Dia memfasilitasi perpindahan manusia dari dunia ke surga. Tidak satu pun agama yang berani menjamin keselamatan para pengikutnya sedemikian jelas. Namun Tuhan Yesus justru berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh 14:6).

Kenaikan Tuhan adalah Peristiwa dan Masa Depan yang Menggembirakan

Melalui peristiwa  kenaikan Tuhan Yesus ke surga, umat manusia semula telah terbelenggu oleh kefanaan dan keberdosaan kini memiliki yujuan keabadian yang sangat jelas. Menurut logika, manusia yang fana, akan kembali kepada kefanaan; atau yang berdosa kembali kepada kebinasaan. 

Tetapi dalam iman kepada Yesus, logika tersebut tidaklah berlaku. Sebab yang fana dan berdosa dibawa oleh Yesus kepada hidup yang abadi dan dalam naungan kerahiman dan pengampunan Allah, sehingga diperkenankan masuk dalam kemuliaan Yuhan.

Dia sendiri menjamin kebahagiaan para pemgiku-Nya "... Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." (Bdk. Yoh 14:12) Di sini setiap murid Yesus mendapatkan peluang untuk tinggal bersama Bapa. Bahkan "perjalan" menuju surga pun sudah dijamin oleh Yesus. "Dan apabila Aku pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada" (Lih. Yoh 14:13).

Keberadaa Yesus sudah sangat jelas, yakni ada kemuliaan Tuhan. Jika kerinduan-Nya di mana Dia berada di situ pula para pengikut-Nya berada, maka sebenarnya kita sungguh orang yang palin berbahagia, karena masa depan kita dijamin penuh oleh Kristus. Dialah yang menjadi garansi hidup kita sampai kekal.

Ditemani Roh Kudus

Sebelum Yesus naik ke surga, Ia menjanjikan akan memberikan Roh Penolong yaitu Roh Kudus yang akan menguatkan dan mengingatkan mereka akan segala ajaran Yesus yang selama ini diberikan kepada para murid-Nya. 

Yesus memiliki kerinduan kegembiraan ini semakin dirasakan oleh banyak orang, maka iIa meminta para murid-Nya mewartakan sukacita ini pada sesamanya. "... Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). 

Maka doa bersama para rasul menantikan Roh Kudus setelah kenaikan-Nya ke surga menjadi sesuatu yang penting bagi para murid dan tugas perutusan mereka.

Kenaikan Yesus memberikan Orientasi Hidup

Kenaikan Yesus memberikan arah tujuan, orientasi hidup begitu jelas. Lewat peristiwa kebangkitan kita memiliki arah yang jelas. Seperti anak panah yang melesat dari busur tangan pemanah menuju sasaran yang jelas, demikian arah hidup kita di tangan Kristus. 

Kejelasan orientasi hifup memberikan semangat dalam seluruh hidup kita. Dengan demikian kita bisa menyatukan dan memfokuskan diri pada tujuan hidup kita seraya menjalani seluruh kehidupan kita. 

Jika Yesus adalah orientasi hidup kita, maka pilihan menjadikan Yesus sebagai pegangan hidup kita sungguh suatu pilihan yang benar dan tidak perlu kira ragukan lagi. Selamat Anda telah mengimani Yesus sebagai pegangan hidup dan keselamatan.

Demikianlah Hari Raya Kenaikan Tuhan, semoga bermanfaat.

Baca Juga Injil, Renungan dan Santo Santa THEKATOLIK.COM Lainnya di Google News

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url